Saturday, July 3, 2010

Tengok Sebentar Indonesiamu!

Begitu jelas dan gamblang apa yang dipaparkan oleh Thomas Lickona, seorang profesor pendidikan Cortland University. Point yang begitu rinci mengenai tanda-tanda sebuah bangsa yang sedang menuju kehancuran. Kesepuluh tanda itu adalah:
  1. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja.
  2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk.
  3. Pengaruh kesetiaan kelompok remaja yang kuat dalam tindak kekerasan.
  4. Meningkatnya perilaku merusak diri seperti narkoba, alkohol, seks bebas.
  5. Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk.
  6. Menurunnya etos kerja.
  7. Semakin rendahnya rasa tanggung jawab sebagai individu dan bagian dari sebuah bangsa.
  8. Semakin rendahnya rasa hormat kepada guru dan orang tua.
  9. Membudayanya keidakjujuran.
  10. Meningkatnya eksalasi saling curiga dan kebencian antar sesama.

Terlalu naif rasanya bila kita tidak mengakui bahwa kesepuluh tanda itu nyata dan sudah terjadi di setiap belahan bumi Indonesia. Bahkan menurut Megawangi, Direktur Eksekutif Indonesia Heritage Foundation "Keadaan carut marut yang melanda Indonesia saat ini sangat mungkin bermuara dari adanya krisis moral. Dan semua indikator mengenai kemungkinan hancurnya sebuah bangsa terkait erat dengan masalah karakter atau moral".

Jika kesuksesan sebuah bangsa adalah akumulasi dari kesuksesan individu (Marwah Daud Ibrahim), maka bukankah kebobrokan bangsa ini pun adalah akumulasi dari kebobrokan individunya?

Sekarang saatnya bagi kita, aku dan kamu, mengubah semuanya, menjadi Agent of Change. Karena kita adalah pemuda, generasi harapan Indonesia. Soekarnao mendapatkan gitanya dari sepenggal ayat ini, dan jadikan pula ayat ini sebagai gitamu wahai pemuda Indonesia...

"...Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..." (QS Ar-Ra'd:11)

Mari tengok sebentar Indonesiamu!
dan lakukanlah perubahan.
Jangan pernah ada kata putus asa,
karena keputusasaanlah yang menjadi tembok tinggi antara kita dan keberhasilan...

Mujahid Sejati...

"Hiasilah diri dengan kesederhanaan. Sibukkanlah lisan dengan thilawah Al-Qur'an. Jadikan Shalat sebagai penawar letih dan penyejuk hati. Biarkanlah semangat keprajuritan mengalir mengisi ruang jiwa. Lalu tampilkan akhlakul karimah dengan penuh keikhlasan. Maka jadilah kita Mujahid dakwah sejati"

Inspirasi dari si Hijau, 1 Juli 2010