Sunday, February 27, 2011

Pengadilan Ikhlas

Selagi mereka melihat ikhlasnya sudah cukup maka ikhlas mereka itu masih membutuhkan ikhlas lagi.” (Abu Ayyub as Susy)

Sulaiman Bin Yasar ra meriwayatkan bahwa sekelompok pemuka penduduk Syam (sekarang bernama Suria) bertanya kepada Abu Hurairah.

Mereka berkata, “Wahai tuan guru! Ceritakanlah kepada kami sebuah hadits yang tuan telah dengarkan langsung dari baginda Rasulullah saw.”

Abu Hurairah ra menjawab, “Baiklah"
Rasulullah saw pernah bersabda, ’Sesungguhnya manusia yang pertama kali kelak akan diadili (pada pengadilan akhirat nanti) adalah seseorang yang mati dalam peperangan (mati syahid).

Dihadapkanlah orang tersebut kepada Allah SWT, diajukanlah amal orang tersebut dan Allah pun Maha Mengetahuinya.

Kemudian, Allah SWT bertanya, ‘Apa saja yang kamu kerjakan ketika di dunia?’

Orang tersebut menjawab, ‘Saya berperang di jalan-Mu ya Allah, sampai-sampai saya mati terbunuh dan mati syahid.’

Allah berfirman, ‘Kamu bohong, yang benar kamu berperang supaya kamu dapat dikatakan sebagai ‘pahlawan’, dan mereka telah menyebutmu demikian.’

Lalu, Allah memerintahkan malaikat untuk menyingkirkan orang tersebut dari hadapan Allah SWT dan melemparnya ke dalam neraka.

Ada juga seseorang yang belajar ilmu pengetahuan dan telah bisa mengajarkan ilmu pengetahuan tersebut kepada orang lain.
Ia juga telah bisa membaca Al-Qur`an, lalu dihadapkanlah orang tersebut kepada Allah SWT. Diajukanlah amal orang tersebut kepada-Nya dan Dia-pun Maha Mengetahui.

Kemudian, Allah SWT bertanya, ‘Apa yang kamu kerjakan ketika di dunia?’

Orang itu menjawab, ‘Saya belajar ilmu pengetahuan dan telah pula mengajarkannya kepada orang lain. Saya juga telah membaca Al-Qur`an demi Engkau, wahai Allah.’

Allah berfirman, ‘Kamu bohong, kamu belajar ilmu pengetahuan supaya dikatakan sebagai orang pandai, ahli ilmu, ulama, atau intelektual. Engkau membaca Al-Qur`an supaya dikatakan sebagai orang yang mampu membaca Al-Qur`an dengan baik, dan itu semua sudah dikatakan oleh mereka.’
Lalu, Allah memerintahkan malaikat untuk menyingkirkan orang tersebut dari hadapan Allah serta melemparkannya ke dalam neraka.

Setelah itu, ada seseorang yang diberi keluasan harta oleh Allah SWT, lalu dihadapkanlah orang tersebut kepada Allah. Diajukanlah amal orang tersebut kepada-Nya dan Allah pun Maha Mengetahui.

Allah SWT bertanya, ‘Apa yang kamu kerjakan ketika di dunia?'

Orang tersebut menjawab, “Saya tidak pernah meninggalkan suatu jalan yang Engkau cintai untuk menginfakkan harta pada jalan tersebut, kecuali telah saya infakkan harta yang saya miliki demi Engkau, ya Allah.’

Allah berfirman, ‘Kamu bohong, kamu lakukan semua itu supaya kamu dikatakan orang yang dermawan, dan itu sudah dikatakan oleh mereka.’

Lalu, Allah memerintahkan kepada malaikat untuk menyingkirkan orang tersebut dari hadapan Allah SWT serta melemparkannya ke dalam neraka.” (HR Muslim)

Allah Maha Mengetahui kawan...

dan sudahkah kita berjuang, belajar, serta menafkahkan harta di Jalan Allah dengan Ikhlas?

Sungguh hanya Allah Yang Maha Tau...

Tuesday, February 22, 2011

Jawaban si kalem

Orang baik Indonesia punya banyak,
Orang pinter pabalatak (banyak -red),
Tapi kok gak maju-maju yah, berkembang aja terus...

Tanya kenapa?

Si kalem jawab: " Mereka terlalu nyaman dengan kebaikan dan kepintarannya, gak mau kalo baik dan pintarnya hilang karena ikut campur urusan orang banyak"

and How do you think?

Saturday, February 19, 2011

All About July...

  • Juli 2002, masih teringat rasa senang ketika baru masuk SMP, tak berhenti berkata saya kepada Bapak "Besok sekolah baru, seragam baru!" sambil memandangi seragam putih biru yang saya gantung di tembok kamar..
  • 21 Juli 2003, Berkomitmen menutup aurat.
  • Juli 2005, Orientasi baru memasuki SMA baru. Masih terasa lugunya sampai sekarang..
  • Juli 2008, Mendaki Pangrango dengan teman-teman tercinta. Indahnya tak akan terlupa..
  • Next July (2012), Prepare to Graduation Ceremony, Amiin...

Wednesday, February 16, 2011

Dunia Benar-benar Fana!

Satu hal yang sama dan pastinya dimiliki setiap orang adalah satu detik saat ini.

Yang membedakan adalah sedang apa kita di satu detik saat ini?
Bercanda dengan keluarga?
Bersama dengan ibu kita?
Bermain dengan teman?
Belajar? Mengaji? Atau Berkeluh kesah?

Sedang apapun kita, itu semua tak akan pernah kembali.
Maka masih adakah alasan untuk menghamburkan waktu?
Padahal sehebat apapun kita bahkan tak bisa mengembalikan satu detik saja.

Silakan renungi apa yang telah Anda lakukan dengan satu detik saat ini.
Mengarungi hidup menjadi orang sukses kah?
Berusaha menjadi orang pintarkah?
atau terus bekerja untuk menjadi orang kaya?

Lalu…
Apa yang akan anda lakukan ketika sudah sukses?
Apa yang selanjutnya akan anda lakukan ketika sudah pintar?
Apa yang akan anda lakukan setelah anda kaya?

Bukankah sukses itu akan pudar?
Pintar itu akan lebur?
Kekayaan itu bahkan akan menjadi debu?
pudar, lebur, dan hanya menjadi debu tanpa adanya keikhlasan

Coba renungkanlah..
Semakin dalam engkau memikirkan masa depan,
Akan semakin sadar bahwa dunia ini benar-benar fana.

Satu detik saat ini tidak akan pernah kembali,
Melakukan hal baik dan terbaik lah yang seharusnya kita kerjakan,
Sebagai bekal bagi kehidupan yang benar-benar kekal..

Bandung, 16 Februari 2011

Sunday, February 13, 2011

Kasomalang Kulon, 13 Januari - 13 Februari 2011

Malu-malu kami bertemu

Membenam rasa dalam ketidakpastian.

Melihat sekitar untuk memastikan

Ternyata kami telah berkumpul dalam keluarga baru..


Untuk setiap tawa yang kami bagi

Akan ada sesalut hati membalutnya

Untuk setiap rasa yang kami cipta

Akan ada sentuhan dalam yang menyapa


Terima kasih untuk kebersamaan ini

Membuat kuncup rindu bermekaran ketika kalian satu per satu pergi

Malam ini mungkin tidak lagi sepi seperti malam kemarin

Malam ini kita telah sampai di peraduan masing-masing

Membawa cerita yang tidak bisa diulang

Tetapi masih bisa dikenang..


-Bandung, 13 Februari 2011-